Rabu, 28 Desember 2011

Endless of Azareth Ch 3 : The Man Who Know the Truth







                  "Wuzzzz..." sebuah kobaran api melahap sebuah bangunan dengan sangat cepat, semua orang panik berteriak dan membantu memadamkannya, ditengah kobaran api tersebut tampak seorang pemuda berdiri mematung menatap kobaran api yang semakin merajalela membakar apapun yang ada di depannya, "Kau gila? kau mau membunuh kita semua ya?" teriak sebuah suara saat melintasi pemuda itu, seorang pemuda berlari kearah pemuda yang mematung tersebut lalu menariknya "Escad, sudah lah ayo pergi, bukan saat yang tepat untuk berdiri melihatnya!" teriak pemuda itu, Escad hanya diam dan mengikuti sahabatnya dari belakang, sementara adik kembarnya terkejut pada apa yang sedang terjadi, Fuyuki berhasil menyeret Escad hingga pinggir lapangan sebelum sebuat pukulan meluncur ke arah Escad, "Buaaakk..!!" sebuah pukulan meluncur lurus kearah Escad dan mengenainya, Escad jatuh tersungkur sambil tetap terdiam, "KAU INGIN MEMBAKAR AKADEMI INI, HEI??" Teriak seorang pemuda yang tidak mampu menahan amarahnya, pemuda itu menatap Escad dengan penuh amarah, Escad hanya tertunduk tidak dapat mengangkat wajahnya, Fuyuki menatap sahabatnya sebelum ia melihat keadaan sekitar, Api sudah berhasil dipadamkan, para Master dan murid-murid bekerja sama memadamkan api itu dengan Water Magicnya, Ellina melihat kakak kembarnya lalu membawanya keruang kesehatan dan disusul oleh Fuyuki.

                    "Kenapa..?? Harusnya aku bisa mengendalikannya, kenapa jadi begini?"  sesal Escad begitu sampai diruang kesehatan, Ellina melihat kakaknya dengan cemas, sebuah cahaya berpendar dari batu Firania milik Escad yang mengejutkan Ellina, Fuyuki mendekat dan menyentuh batu itu, dan tiba-tiba seluruh ruangan menjadi gelap, Fuyuki tersadar ia hanya sendirian diruangan itu, "Wisperia.... Kazeshini...." sebuah suara mengejutkan Fuyuki, ia hanya terdiam sambil mencari-cari asal suara tersebut, hingga tiba-tiba muncul sebuah cahaya Merah kuning terang, Batu Winderia milik Fuyuki berpendar seirama dengan cahaya itu, mengeluarkan Cahaya berwarna biru emas dan bercampur dengan cahaya merah itu, dari dalam cahaya itu Fuyuki melihat 2 orang yang terbuat dari cahaya, sangat menyilaukan.

                   "Wisperia Kazeshini.. Waktumu telah tiba dan semakin berjalan, berkumpulah dengan para Endless, kebangkitan Black Aura sudah ditakdirkan, kalian tidak bisa lari dari takdir yang telah ditentukan, berkumpulah, bersatulah..
gunakan lah kekuatan kami para guardian untuk bersatu, berhati-hati lah pada kekuatan yang berasal dari dalam, kuasai dan kendalikanlah.
Waktunya untuk kalian menemukan Shrine dan memusnahkan para Black Aura sebelum mereka bersatu dan bangkit menjadi Black Aura sepenuhnya, Yakin lah kepada sesuatu yang kalian yakini, pergi dan cari lah orang itu--" Suara tersebut menghilang dan menimbulkan tanda tanya besar didalam diri Fuyuki, sesaat kemudian ruangan menjadi terang kembali dan ia menemukan Escad dan Ellina yang terkejut melihat Fuyuki, "apa yang terjadi? batuku berpendar dan tiba-tiba kau terjatuh serta hilang kesadaran?" ucap Escad panik, Fuyuki terdiam bingung dengan apa yang baru ia alami, "berhati-hatilah dengan Kekuatan dari dalam? Sesuatu yang diyakini? apa maksud dari semua itu?" tanya Fuyuki dalam hatinya saat memandang pepohonan diluar ruangan.
                 "Siapa yang dimaksud Orang itu?" tanya Escad kepada Fuyuki saat ia menceritakan apa yang dialaminya diruang kesehatan beberapa waktu lalu, Fuyuki hanya menggelengkan kepala sambil berjalan keluar gerbang kota Arovise, Escad mengikutinya dengan membawa tas kesayangannya "Jadi kemana kita pergi, Fuyuki?" tanya Escad lagi kepada Fuyuki saat mulai meninggalkan kota kelahirannya itu, "Aku tidak tahu, aku hanya mengikuti hatiku, hatiku mengatakan bahwa jawaban ada didepan sana" Fuyuki berkata sambil menunjuk arah Selatan kota Arovise, Escad hanya tersenyum senang dan berkata "Ayo kita lakukan petualang--" "Bruaakk..!!" sebuah tas besar menimpa Escad tepat di atas kepalanya, Fuyuki melihat arah lemparan itu dan menemukan Ellina sedang berlari dengan wajah marah "Heii apa yang kau lakukaaaaaaa--!!!" Teriak Escad sebelum mengetahui apa yang terjadi dan kembali terjatuh akibat terdorong tubuh Ellina, Fuyuki hanya melihatnya dengan senyum heran, "Aku harus mengawasimu kan??" teriak Ellina kepada Escad dengan mencondongkan wajahnya, Escad hanya bisa terbengong-beongong dengan tingkah saudari kembarnya, Fuyuki menatapnya dengan wajah yang seakan berkata "Mirip ya denganmu Escad" Escad cemberut dan berjalan paling depan, Fuyuki menyusulnya dengan tatapan heran "Aku harus menemukan Orang itu, Orang yang mungkin mengetahui apa yang terjadi didunia ini" ucap Fuyuki dalam hati sambil mengejar kedua sahabatnya itu, Hembusan angin lembut serta cicitan burung-burung kecil mengiringi ke-3 orang sahabat baik itu meninggalkan kota kelahirannya, Kota dimana seorang Endless dilahirkan.


                                         
                                                                                                                           --To Be Continue--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar