Rabu, 28 Desember 2011

Endless of Azareth Ch 4 : Forest Guardian

  



              Suasana sunyi dengan cahaya matahari yang mengintip dibalik celah dedaunan menambah kesan sunyi pada hutan ini, Xenogris, kota yang sedang dijutu oleh Fuyuki dan kedua sahabatnya dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 3 hari dari kota Arovise melewati sebuah hutan yang cukup menyeramkan, "Dari warna daunnya aku yakin, kita sudah sampai di Fungus Blind Forest" Ellina berkata sambil mundur takut, sejumlah kabut keluar dari balik pepohonan yang menjulang tinggi itu dan menutup pandangan Fuyuki dan kedua sahabatnya, Ellina dengan sigap dan penuh kewaspadaan mengambil Staffnya, "Ini cukup berbahaya, tetaplah waspada jangan menurunkan pertahanan, ingat kode etik Akademi" Ingat Fuyuki sambil berjalan kedalam hutan itu dan menghilang di dalamnya tertutup kabut, dengan cepat Escad dan Ellina menyusulnya agar tidak tertinggal, Fuyuki memandang sekeliling untuk memastikan keadaan, "Ayo istirahat disini, kita sudah kelelahan kan?" Usul Escad memecah kewaspadaan Fuyuki, Escad mencari kayu bakar dan mulai membakar dengan Magic Fira-nya, ke-3 sahabat itu berlindung dibalik cahaya hangat dari api yang dibuat oleh Escad hingga sebuah suara mengaggetkan mereka, "Sreekk.. Sreeekk" Escad terjaga dan membangunkan Fuyuki yang tertidur dan membiarkan Ellina terdidur agar tidak terjadi kehebohan, "Stsss.. jangan berbicara atau aku akan membakarmu, aku mendengar sesuatu" Ancam Escad kepada Fuyuki dengan senyuman agar Fuyuki mengerti maksudnya, kemudian kedua orang itu menyeret Ellina kedalam semak untuk menyembunyikannya dan mulai mengendap-endap, seorang perempuan cantik berambut hijau tua panjang dengan mata indah berwarna hijau muda berdiri ditempat dimana Escad membuat Api, "Seseorang berada disini beberapa waktu lalu, Apa mereka?" Gumam gadis itu sebelum pergi meninggalkan Escad yang masih membekap mulut Fuyuki, Escad mengikuti gadis itu, Fuyuki mengikuti Escad di belakangnya dengan menggendong Ellina yang masih tertidur hingga mereka sampai disuatu Gubuk kecil yang terlihat Asri, "Gadis berambut Hijau itu masuk kedalam gubuk itu.." Escad berkata sambil mendekati jendela gubuk itu.

              "Kreeekkk--Jbuumm..Jbuuumm..Jbbooommm..!!" terdengar bunyi menggelegar dari dalam hutan, Fuyuki melihat kakinya yang tersangkut tali setelah ia melihat sekelilingnya yang hancur lebur akibat tumbangnya beberapa pohon disekitar gubuk, Escad terkejut dan menoleh kearah sahabatnya itu, Fuyuki hanya menatap Escad dengan senyum yang dapat diartikan "Maav--", pandangan Escad teralihkan oleh seorang gadis berambut hijau tua panjang yang sudah berdiri didepannya dan menatapnya dengan marah, "H..Haaii.. Kami hanya le..lewat saja" Bela Escad dengan senyum sejadinya, tetapi gadis itu tidak memperdulikannya dan masuk kembali kedalam gubuk kecil itu, tidak lama kemudian seorang nenek keluar bersama gadis itu, ia menuju kearah Escad dan Fuyuki, disaat yang kurang tepat Ellina terbangun dari tidurnya dan memandang takjub kearah sekitar gubuk, "apa yang kalian lakukan? kalian praktek sihir lagi?" ujar Ellina sambil turun dari punggung Fuyuki dan menambah panik Escad dan Fuyuki, gadis dan nenek itu sudah berada tepat didepan Escad dan melihat Escad dan Fuyuki dengan wajah Heran, "Apa yang kalian lakukan disini?" tanya nenek tua itu kepada ketiga sahabat itu, Fuyuki menjawab sebelum Escad membuka mulutnya "Kami sedang menuju kota Xenogris, tetapi kami tersesat disini, kami melihat anak itu dan mengikutinya kesini hingga pohon-pohon ini ter.. jatuh.." kata Fuyuki penuh penyesalan setelah menyadari perbuatannya, ia melihat sekelilingnya dengan bingung, "kalian akan ke Xenogris? perjalanan itu akan memakan waktu lama, istirahatlah dulu digubuk kami" undang nenek itu, gadis itu terkejut atas keputusan yang diambil oleh neneknya, ia terlihat kecewa tetapi ia merasakan sesuatu yang berbeda dari dalam Fuyuki sehingga ia menyutujuinya untuk menyelidiki Fuyuki lebih jauh.

                   "Ayo kalian bantu aku, kalian harus membayar atas kerusakan ini kan?" Ujar gadis itu seraya menunjuk tumbukan batang pohon yang terkubur tanah akibat ulah Fuyuki, gadis itu berjalan kedalam hutan untuk mencari beberapa rotan, Fuyuki mengikutinya disusul oleh Ellina yang terus berpegangan kepada Escad, "Sayaka.. Sayaka Tsukasa, kalian bisa memanggilku Saya, aku dan nenekku adalah pelindung hutan ini" ujar gadis itu dengan ramah, terlihat berbeda saat ketika pertama bertemu, "Escad-- yang berambut biru itu Fuyuki dan ini saudari kembarku Ellina" ujar Escad mendahului Fuyuki, Sayaka hanya tersenyum kearah Fuyuki dan Escad sebelum mengambil beberapa rotan dan melilitkannya di lengannya, "Sepertinya cukup, Ayo kemb--" suara Sayaka terhenti saat ia melihat asap tebal dari arah gubuknya, seketika Sayaka berlari meninggalkan Fuyuki dan kedua sahabatnya itu, Escad berlari disusul Fuyuki dan Ellina mengejar Sayaka yang sudah berada jauh didepan, Escad terus berlari hingga ia menemukan Sayaka berdiri mematung, "Sayaka ada ap--" Fuyuki menepuk pundak Escad dan menunjuk kearah gubuk Sayaka, Escad melihat kearah yang ditunjukan Fuyuki dan terkejut, dihadapan mereka bukanlah Gubuk kecil dengan hiasan tanaman lagi melainkan setumpuk kayu dengan api besar memahkotai kayu tersebut, dengan irama yang kuat 5 sosok Dark Elf turun dari atas pohon dan berdiri dibelakang Fuyuki dan Ellina, dengan sekejap Fuyuki dan Ellina terpental oleh serangan Dark Elf tersebut, Escad yang terkejut menyerang dark Elf dengan membabi buta, mengeluarkan Magic Fira-nya kearah Dark Elf yang dapat dipantulkan oleh Dark Elf dengan mudah, Sayaka hanya terdiam menangis melihat keadaan neneknya yang sedang merenggang nyawa di bawah sebongkah balok besar yang terbakar, "Sayaka.. T..Teruslah hidup.. Jauhilah pertarungan.. carilah teman-temanmu.. tidak perluu banyak cukup yang bisa kamu percaya saja,, lin..duu..ng..ngii me..reekaa--" kata terakhir nenek Sayaka terlontar seiring dengan nafas terakhirnya, Sayaka menangis dengan hebat, seketika tangan kiri sayaka berpendar hijau terang yang menyilaukan mata, pepohonan seakan bergerak mengayunkan daunnya keseluruh penjuru hutan, tanah bergetar dengan hebat, sebuah Cahaya hijau Emerald Keemasan keluar dari tangan Sayaka dan menyelimuti tubuh Sayaka, cahaya itu berputar disekitar Sayaka dengan cepat lalu menghilang, Sayaka berdiri mematung dengan Rambut hitam panjang serta mata merah dan telinga runcing seperti Elf, Semua Dark Elf melihat kearahnya, dengan setengah kesadaran Fuyuki melihat Sayaka yang bertransformasi menjadi Semi Endless dengan terkejut "Ia.. seorang Endless" ujar Fuyuki dalam hati, Escad dan Ellina diam terkesima dengan pemandangan di depannya, ini kali pertama mereka melihat seorang Endless didepan mata mereka, Sayaka perlahan melayang diatas tanah dan mengeluarkan Aura kehijauan seperti Wings dan menyelimuti Fuyuki dan Ellina yang terluka akibat serangan Dark Elf, Fuyuki merasakan Energi yang hangat mengalir dari dalam tubuhnya seketika semua lukanya hilang tanpa bekas, "Healing Magic.. ini Healing Magic.. dan puluhan kali lebih kuat dari milik Master Anastasya" ujar Ellina takjub tak percaya, Tangan kanan Fuyuki berpendar biru laut yang sangat terang membuat bati Winderia milik Fuyuki bereaksi, tangan Fuyuki mengeluarkan Cahaya Biru Shaphire keemasan dan berpadu dengan cahaya yang berasal dari Winderia serta menyelimuti tubuh Fuyuki, cahaya itu berputar cepat mengitari tubuh Fuyuki sesaat sebelum cahaya itu menghilang, terlihat sosok Fuyuki berambut putih panjang dengan mata merah dan telinga runcing milik Elf, "Fuyuki.. seorang Endless" ujar Escad tidak percaya, Fuyuki menatap para Dark Elf  itu, seketika para Dark Elf itu merasakan kekuatan besar yang mereka takutkan, para Dark Elf  itu berputar dan melihat Sayaka, Sayaka menatapnya dengan amarah hingga mengeluarkan Aura membunuh yang sangat besar, para Dark Elf itu kembali berputar dan berlari, namun secepat angin Fuyuki mendahuluinya danmenyentuh tubuh para Dark Elf itu, dalam hitungan detik semua Dark Elf itu terjatuh dengan luka sayatan panjang melintasi dada mereka dan bersimbah darah.
             
                 Fuyuki menatap Escad dengan tatapan kosong sebelum akhirnya tubuhnya kembali seperti semua dan terjatuh kehilangan kesadaran, hal yang sama di alami oleh Sayaka, Escad dan Ellina masih berdiri mematung takjub akan apa yang terjadi beberapa saat lalu, mereka merasa Takut yang amat sangat saat Fuyuki menatap mereka dengan tatapan kosongnya, "Ellina bantu aku, Angkat Sayaka kepinggi gubuk, aku akan membawa Fuyuki" Escad berkata dengan sedikit gemetar membuat Ellina terkejut, Escad terkejut akan kemampuan sahabatnya yang diluar perkiraannya, namun Escad memahaminya dan bertekad untuk memperkuat Magic-nya guna membantu sahabat baiknya itu, "kau sudah sadar kawan?" ujar Escad kepada Fuyuki yang baru saja siuman dari ketidaksadarannya, Fuyuki menatap Escad dengan takut, Fuyuki merasa setelah melihat itu Escad tidak mau menjadi temannya lagi, "Tak apa.. kekuatanmu itu sangat hebat, aku merasa tidak dapat melakukan apa-apa, maka dari itu-- kami akan menjadi kuat dan membantumu!" ujar Escad yang disambung oleh Ellina dengan semangat, Fuyuki tersenyum melihat kedua orang sahabatnya itu "Terima kasih" ujarnya perlahan, Fuyuki melihat sekeliling dan menemukan Sayaka sedang menangis didepan sebuah Makam yang terbuat dari tanah sekitar gubuk, Fuyuki membaca papan nisan itu, disana tertulis "My Beloved Grandmother" lalu melihat kearah Sayaka yang terus menangis, Suara desiran angin dan riakan dedaunan yang beradu seakan berbicara kepada 4 orang yang sedang bersedih itu,  Fungus Blind Forest menjatuhkan dedaunannya, seakan merunduk mengiringi perginya Pelindung Hutan itu, sore itu isakan tangis melarutkan hutan dalam kesedihan terdalam.



                                                                                                                           --To Be Continue--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar