Sabtu, 28 September 2013

Kalimat Dasar Bahasa Indonesia

Kalimat


Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. Disini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu :
Unsur-unsur kalimat:
1. Subjek (pelaku)
Subjek adalah pelaku dari suatu tindakan. Ciri-ciri subjek:
• Jawaban atas Pertanyaan Apa dan Siapa
• Disertai Kata Itu
• Dapat berupa nomina, verba, atau adjektiva
• Didahului kata Bahwa
• Mempunyai keterangan pewatas Yang
• Tidak didahului preposisi

2. Predikat (tindakan)
Predikat adalah kata yang menuju kepada suatu tindakan oleh subjek.
Ciri-ciri predikat:
• Jawaban atas pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
• Kata Adalah dan Ialah dapat berupa predikat
• Dapat diingkarkan ( didahului kata tidak, bukan, atau merupakan)
• Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas (telah, sedang, sudah, ingin, mau)
• Predikat dapat berupa Kata (verba, adjektiva, atau nomina) dan Frasa ( frasa verbal, adjectival, nominal, atau bilangan )

3. Objek (sasaran )
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek:
• Langsung di belakang predikat
• Dapat menjadi subjek kalimat pasif
• Tidak didahului preposisi
• Didahului kata Bahwa

4. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat.
Jenis-jenis keterangan:
a. Keterangan Tempat : menyatakan tempat (contoh: dirumah).
b. Keterangan Waktu : ditandai dengan kata yang menyatakan waktu seperti sekarang, siang, ketika, sebelum.
c. Keterangan Cara : ditandai dengan kata dengan atau secara.
d. Keterangan Tujuan: ditandai oleh kata untuk, demi, supaya, atau agar.
e. Keterangan Aposisi : biasanya jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--) atau tanda kurung.
f. Keterangan Tambahan. Memberikan penjelasan tentang nomina.
Contoh: Isnardi, ketua RT 004, naik haji.
g. Keterangan Pewatas. Memberikan pembatas nomina, misalnya
Contoh: Mahasiswa yang mendapat nilai E harus mengulang kelas.

5. Pelengkap
Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Ciri-ciri pelengkap:
• Di belakang predikat.
Objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contoh: buku baru, sepeda baru.
• Tidak didahului preposisi.
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan.


Berikut ini adalah beberapa jenis kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia:

A. Kata Benda (KB)
Kata benda atau nomina dalam Bahasa Indonesia memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Mengacu pada manusia, binatang, benda, dan pengertian.
2. Berfungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat yang berpredikat kata kerja.
3. Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi diingkarkan dengan kata bukan.
4. Dapat diikuti kata sifat baik langsung maupun diikuti dengan kata yang.
Contoh: orang, binatang, benda, dll.


B. Kata Kerja (KK)
Kata kerja dapat dibedakan dengan jenis kata lainnya dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bermakna perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas.
2. Berfungsi utama sebagai predikat dalam kalimat.
3. Pada umumnya tidak dapat didahului kata yang menyatakan kesangatan (agak, sangat).
Contoh: membaca, tidur, belajar, makan, dll.

C. Kata Sifat (KS)
Kata sifat adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh kata benda dalam kalimat. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Dapat berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
2. Dapat disertai dengan kata keterangan tingkat bandingan dan kualitas.
Contoh: baik, suka, hebat, jelek, dll.

D. Kata Ganti
Kata ganti adalah kata benda yang dipakai untuk mengacu atau menggantikan kata benda lain. Kata ganti terdiri atas kata ganti orang, kata ganti penunjuk, dan kata ganti penanya.
a. Kata ganti orang
1. Orang pertama : saya, kami, kita
2. Orang kedua : kamu, anda, kalian
3. Orang ketiga : ia, dia, mereka

b. Kata ganti penunjuk
1. Penunjuk umum : ini, itu
2. Penunjuk tempat : sini, sana
3. Penunjuk ihwal : begini, begitu

c. Kata ganti penanya : siapa, apa, mengapa, dll.

E. Kata Bilangan (K.Bil)
a. Kata bilangan pokok
1. Tentu : satu, dua, tiga,….
2. Tak tentu : banyak, berapa, semua,….
3. Kolektif : kedua … , ketiga ….

b. Kata bilangn tingkat : … pertama, ….kelima

POLA KALIMAT DASAR
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.

Kalimat Dasar Berpola S P

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
  • Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja)
  • Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda)
  • Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat)
  • Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)

Kalimat Dasar Berpola S P O

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
  • Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O

Kalimat Dasar Berpola S P Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:
  • Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel.

Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
  • Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O / Pel.

Kalimat Dasar Berpola S P K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
  • Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K

Kalimat Dasar Berpola S P O K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
  • Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K

Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
  • Ungu / bermain / musik / di atas panggung. = S / P / Pel. / K

Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
  • Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. = S / P / O / Pel. / K


Tidak ada komentar:

Posting Komentar