Di tengah padang rumput yang menghampar luas ditengah hutan, sesosok perempuan muda memandangi sebuah batu dengan tatapan sedih yang mendalam, "nek, hari ini aku akan mengikuti pesan nenek, aku akan pergi bersama teman-teman yang dapat aku percaya" ucap perempuan itu dengan air mata mengalir, "Sayakaaa~" Teriak seorang perempuan dibelakangnya sambil melambaikan tangan, Sayaka menoleh dan melambaikan tangannya, ia pergi meninggalkan batu nisan itu sambil tersenyum untuk terakhir kalinya kearah batu itu "aku pergi nek!" ucap hati kecilnya.
"Kau yakin dengan keputusanmu ini saya?" seorang pemuda bermata biru berkata kepadanya, sayaka menoleh kepada pemuda itu "Tentu saja, lagi pula aku sudah tidak punya rumah dan kau juga sepertiku Fuyuki, kau juga Endless, aku pikir aku akan menemukan jawabannya jika aku pergi bersamamu" ucap sayaka sambil tersenyum, selesai berkemas ke-4 remaja itu segera berangkat ketempat tujuan mereka, perjalanan yang ditempuh lumayan panjang hanya saja terbilang mudah karena Sayaka dapat mengetahui arah jalan teraman yang dapat ditempuh hingga mereka terpaku didepan Tembok Besi raksasa.
"Xenogris The City of Machine" Ucap Escad dengan pandangan tidak percaya, mereka ber-4 tiba dikota besar yang dikelilingi dengan berbagai mesin, "Ayo cari Inn, aku ingin segera meluruskan kakiku di tempat tidur" rengek Ellina sambil menarik tangan kakak kembarnya, mereka segera menemukan sebuah Inn tepat saat sebuah suara terdengar "Kyaaa-- Tolong aku.. Toloo--" Jerit sebuah suara di tengah kota, banyak orang yang melihat itu tetapi tidak ada yang mengambil tindakan sama sekali, mereka hanya melihat sambil menahan diri untuk menolong, terlihat seorang pemuda berdiri dengan angkuhnya didepan gadis yang berteriak itu, pakaiannya seperti seorang penyihir terkuat dengan jubah hitam menjuntai panjang kebawah hingga kakinya, "BERANI-BERANINYA KAMU DASAR WANITA RENDAHAN, SIAPA KAU BERANI MENABRAKKU DENGAN TUBUH KOTORMU ITU..!!!" Bentak pemuda itu sambil memberi isyarat kepada dua orang pengawal di belakangnya, dua orang pengawal itu mulai menyeret gadis itu untuk di hukum, "Mikaa~ Mika apa yang terjadi, tolong lah Eukazier sama hentikan yang kau lakukan kepada putriku ini" Teriak seorang wanita paruh baya sambil menangis dan bersujud didepan pemuda itu, pemuda itu menendangnya berkali-kali sambil berkata "PERGI KAU WANITA KOTOR, JANGAN SENTUH KAKIKU, AKU ADALAH ENDLESS..!!", Dari kejauhan Fuyuki dan ketiga sahabatnya hanya terpaku melihatnya "Apa-apaan kota ini, kenapa tidak ada yang menolongnya? kenapa semuanya diam saja?" ucap Escad tak percaya, "Apa yang terjadi? ia bilang ia Endless tetapi aku tidak merasakan apa-apa dari dalam dirinya" gumam Fuyuki dalam hati dan lalu menoleh kearah Sayaka, Sayaka menatapnya lalu menggeleng, Fuyuki kembali mengalihkan pandangannya hingga ia menyadari bahwa sahabatnya sudah tidak ada di sampingnya lagi tetapi jauh didepannya menghampiri kerumunan itu.
"Kalian berdua pergi lah kepenginapan, aku dan Escad akan selesaikan ini dulu lalu menyusul kalian" Ucap Fuyuki kepada Ellina dan Sayaka lalu pergi mengejar Escad, "Ampuni kami Eukazier sama~" isak wanita paruh baya itu, namun pemuda itu tidak mendengarkannya dan meluncurkan pukulan kearah wanita itu, dengan secepat angin Fuyuki bergerak dan menangkap lengan pemuda itu, Escad yang sudah berlari terlebih dahulu heran dengan gerakan sahabatnya itu, pemuda itu terkejut dengan gerakan Fuyuki, Fuyuki menatapnya dalam dengan pandangan malas, "S-S-SIAPA KAU..!!" Teriak Eukazier mundur, Escad berdiri disamping sahabatnya itu dengan tatapan marah, Eukazier gemetar takut dan lari "AWAS KALIAN..!! AKU AKAN MEMBALAS KALIAN DENGAN KEKUATAN ENDLESSKU..!! AKAN KUHANCURKAN TEMPAT INI HAHAHAHA..!! ucap Eukazier sambil berlari menjauh, semua orang memandang takut kearah Fuyuki dan Escad bahkan Mika dan Ibunya pun memandang Fuyuki dan Escad dengan tatapan ketakutan seolah-olah mereka telah membuka gerbang monster.
"Kalian harus pergi dari sini..!! Kalian akan menghancurkan kota ini..!!" Teriak seorang laki-laki didalam Inn, "Kalian terlalu takut terhadap Endless gadungan itu!" ucap Escad meyakinkan seluruh orang itu, Fuyuki hanya bisa melihat yang dilakukan oleh sahabatnya itu, Sayaka dan Ellina yang tidak tau menau dengan apa yang terjadi sebelumnya hanya bisa berdiri mematung melihat ke-2 orang sahabatnya itu, "Jangan sembarangan kalian! ia seorang Endless! kalian tidak akan bisa melawan Endless..!!" Teriak Pemuda lainnya, Escad memandang Fuyuki yang lalu dibalas gelengan oleh Fuyuki, "Apa kalian pernah melihatnya berubah bentuk?? apa kalian pernah melihatnya??" Tanya Escad dengan penuh Emosi, Ellina yang melihat saudara kembarnya itu merasakan sesuatu yang tidak baik jika hal ini diteruskan dan memutuskan untuk menghentikan saudaranya itu, namun Sayaka mencegahnya, Ellina melihat senyum diwajah Sayaka dan mengurungkan niatnya, semua orang hanya bisa menunduk bingung begitu pertanyaan itu dilemparkan oleh Escad, "Percayalah kepada kami, kami akan membebaskan Xenogris dari ancaman ini..!!" akhirnya Fuyuki angkat bicara, semua orang menatap Fuyuki dengan tatapan kurang percaya, "Beri kami satu kesempatan..!! kami akan mengalahkan Eukazier--" "BOOOOMMM..!!!!" suara menggelegar membelah langit malam yang sunyi itu, Escad segera keluar dan menemukan Eukazier berdiri diatas tugu Gear yang Sacred di dalam kota Xenogris itu, "AKU AKAN MENGHANCURKAN BATU INI KALIAN LIHAT..!!" Ancam Eukazier kepada semua orang yang melihatnya, orang-orang itu hanya berdiri takut dan tidak bisa membayangkan jika batu itu di hancurkan, Escad yang melihat itu tidak tinggal diam dan meluncur menyerang Eukazier, pertarungan sengit terjadi antara Escad dan Eukazier, Cahaya Fira Escad seakan menerangi kota yang gelap itu, ditengah pertarungan Eukazier terdesak dan berbuat curang, ia memberi isyarat kepada pengawalnya, dan seketika kedua pengawalnya itu meluncur menghantam Escad dengan kekuatan yang besar, serangan itu ditutup dengan ledakan gelombang cahaya milik Eukazier yang membuat Escad terpental dan tidak sadarkan diri, Fuyuki yang melihat temannya bersimbah darah itu terkejut, Tangan kanan Fuyuki kembali berpendar dengan terang hingga batu Winderia milik Fuyuki serta batu Firania, Ocearuins, dan Etherunnia ikut berpendar terang, lalu cahaya keempat batu tersebut meledak dan berkumpul menjadi satu cahaya pelangi dan menyelimuti tubuh Fuyuki, perlahan Angin biru menyelimuti tubuh Fuyuki dan membawa Fuyuki melayang, beberapa saat kemudian cahaya itu menghilang dan terlihatlah sosok Endless milik Fuyuki dengan rambut hitam dan mata merahnya, semua orang yang melihat itu terkejut termasuk Eukazier, Eukazier merasakan ketakutan yang amat dalam begitu Fuyuki melihatnya, ia berlari menjauh bersama pengawalnya namun dengan satu tebasan tangan milik Fuyuki ketiga orang itu jatuh bersimbah darah, kedua pengawal Eukazier mati sedangkan Eukazier masih hidup dan sekarat, setelah itu Fuyuki kembali kebentuk semula dan hilang kesadaran, para warga membawa Eukazier kedalam Rumah sakit dan memenjarakannya begitu ia sembuh.
3 hari kemudian Fuyuki sadarkan diri dan melihat teman-temannya tertidur diruangan ia dirawat, Sayaka terbangun disusul ke-2orang sahabatnya, "kau sudah sadar? kau tidak apa-apa kan kawan? kita berapa di Inn di Xenogris, semua orang mengucapkan terima kasih kepadamu Endless sama" ucap Escad khawatir sambil membuat lelucon, terlihat raut khawatir diwajah ke-3 sahabatnya itu, "ya aku baik-baik saja, bagaimana denganmu Escad? Tanya Fuyuki sambil tersenyum kearah 3 sahabatnya itu, "Aku baik-baik saja sampai Ellina menduduki kepalaku dengan pantat besarnya beberapa saat yang--" "Hei..!!" Ellina memukul Escad sebelum Escad menyelesaikan kalimatnya, "Mukamu memerah Ellina.." ucap Sayaka dengan tawa, raut muka Ellina berubah menjadi malu, pemberentian mereka di Xenogris disambut dengan sebuah tawa di hari yang sangat cerah, Fuyuki melihat ke-3 sahabatnya itu dengan tersenyum lalu melihat kearah luar jendela dan menatap indahnya hari ini, dan ia hanya berharap agar kedamaian ini terus berlanjut.
--To be Continue--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar